PASMO TAWANGBANTENG

PASMO TAWANGBANTENG
DIJUAL RUKO PASAR TAWANGBANTENG JLN.GALUNGGUNG TAWANGBANTENG KEC.SUKARATU DESA.TAWANGBANTENG KP.SINDANGSARI RT.04 RW.04

Selasa, 14 April 2015

PASAR TAWANGBANTENG

Sejarah Gunung Galunggung

            Gunung Galunggung pada awalnya bernama Gunung Agung. Lalu, namanya berubah menjadi “Galunggung” ketika diadakan kontes kejawaraan dari berbagai kerajaan yang dipimpin oleh Eyang Sempak Waja dari Cirebon. Galunggung sendiri berarti “berkumpul”. Gunung Galunggung pernah meletus sebanyak empat kali. Peletusan yang paling besar terjadi pada tahun 1982 yang laharnya merendam satu kecamatan penuh, yaitu Kecamatan Sukaratu dan sekitarnya. Desa Tawangbanteng sendiri tidak terlewati oleh aliran lahar dingin dari letusan Gunung Galunggung. Oleh karena itu, desa ini akhirnya dinamakan “Tawangbanteng” yang berarti “tawang gantungan” karena desa Tawangbanteng berada diantara aliran lahar Gunung Galunggung. Saat kejadian gunung meletus, semua warga dievakuasi ke kota Tasikmalaya. Warga tersebut direncanakan untuk transmigrasi ke Pulau Sumatra.
            Kebanyakan dari warga menolak untuk dipindahkan ke tempat tersebut. Kemudian pemerintah akhirnya menempatkan mereka di kawasan gunung-gunung yang ada di Tasikmalaya.
            Peristiwa letusan Gunung Galunggung berlangsung selama satu tahun. Sekitar tahun 1984, masyarakat diperbolehkan untuk kembali ke desa tempat asal. Namun, kondisi lahan tempat tinggal telah berubah menjadi lapisan pasir akibat dari lahar dingin Gunung Galunggung dan dipenuhi oleh alang-alang.
            Peristiwa meletusnya Gunung Galunggung juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar, seperti kondisi tanah yang menjadi lebih subur dan pasir galunggung yang dapat dimanfaatkan menjadi lahan bisnis.
Program Pembangunan Desa
            Dalam proses pembangunan desa Tawangbanteng setelah terjadinya gunung meletus diawali dengan pembangunan masjid. Setelah itu, pembangunan dilanjutkan dengan pembangunan seklolah atau madrasah, kemudian irigasi sawah yang dilakukan secara berangsur sesuai dengan bantuan dari pemerintah pusat. Setelah itu, dibangun jalan aspal (hot mix). Lalu, dibangun jembatan yang dulunya terbuat dari sasak menjadi permanen (beton).
            Dari dulu sampai sekarang, desa Tawangbanteng tidak memanfaatkan saluran telfon yang sudah disediakan oleh pihak Telkom.
            Dulunya, pengolahan pertanian di desa Tawangbanteng berjalan secara kelompok. Namun, karena terjadi serangan hama secara bersamaan ke seluruh kawasan pertanian milik masyarakat, maka kegiatan bertani di desa Tawangbanteng dilakukan secara individu dengan cara berganti-gantian waktu tanamnya.
Struktur Kepemerintahan Desa Tawangbanteng
            Pada awalnya desa Tawangbanteng terdiri dari tiga dusun, yaitu dusun tawangbanteng, banjarsari, dan kubang salawe. Namun, sekarang terjadi pemekaran sehingga jumlahnya menjadi enam dusun, yaitu dusun tawangbanteng, banjarsari, kubang salawe, citamperas, cicadas, dan ciponyo. Susunan kewilayahan di desa ini jika disusun dari yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah desa, dusun, kampung, RW, dan RT.

Kalender Sejarah
< Tahun 1947 :
Pada tahun ini, berdiri sebuah kerajaan di Galunggung, yaitu Kerajaan Geger Hanjuang.
Tahun 1947     :
Pada tahun ini, desa Tawangbanteng didatangi oleh penjajah dari Belanda. Kemudian, terjadi perlawanan antara penjajah dengan DI/TII. Setelah itu, datanglah pasukan ABRI untuk melakukan pengamanan dan membuat markas tentara di desa Tawangbanteng.
Tahun 1957     :
Gunung Galunggung mengalami longsor sehingga pasir dari Gunung Galunggung dipergunakan oleh PT Marjaya sebagai bahan untuk pengaspalan jalan di desa Tawangbanteng
< Tahun 1982  :
-          Tawangbanteng sebelumnya berasal dari nama tawang gantungan (info dari Bapak Muchtar).
-          Dusun tawangbanteng mencakup dusun Cipanengah, Gunung Jeruk, dan Banjarsari.
-          Dusun Kubangsalawe dulunya termasuk dusun Cicadas.
-          Dusun Citamperas dulunya bernama Babakan Cijeruk.
-          Tawangbanteng masih bersatu dengan Cipanas, kemudian mengalami pemekaran sehingga terpisah.  Pada saat
            kepemimpinan Bapak Suryana terjadi pemecehan antara desa tawangbanteng dengan linggajati.
-          Tawangbanteng adalah pecahan dari desa Cipari, Kecamatan Kawalu. (Pak Eman).
-          Sejak dahulu, Tawangbanteng, dari segi perekonomian, sudah memiliki pasar. Tawang Banteng merupakan desa yang paling maju
          diantara desa lainnya. Kemajuan sangat terlihat pada sector perekonomian, dimana perikanan yang paling menonjol dalam hal
           ini, dan sudah terdapat bank BRI, KUD, dan sebagainya.
-          Periode pemerintahan Kepala Desa Tawangbanteng dari masa ke masa :
  1. Tidak diketahui
  2. Bapak H. Muchtar
  3. Bapak Asep Rukmana
  4. Bapak Suryana
  5. Bapak Kusnadi
  6. Bapak Dadi
-          Pemilihan kepala desa sebelum kepemimpinan Bapak Suryana diselenggarakan setiap delapan tahun sekali. Namun, setelah masa
            kepemimpinan Bapak Suryana, pemelihan kepala desa diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
-          Gunung galunggung sudah pernah meletus sebanyak empat kali, terakhir pada tahun 1982.
Tahun 1982     :
-         Terjadinya bencana meletusnya Gunung Galunggung pada bulan April dan berlangsung selama satu tahun. Masyarakat dievakuasi
          ke Kota Tasikmalaya.
  • Dampak positif              : Banyaknya pasir yang dihasilkan
  • Dampak negatif             : Air menjadi keruh dan banyak debu
-         Namun, karena bencana gunung galunggung, roda perekonomian desa tawangbanteng terhentikan. Setelah bencana terjadi,
          keadaan desa mulai dari ‘awal’ lagi.
> Tahun 1982 :
-         Penamaan dusun di desa Tawangbanteng berkaitan dengan dampak dari bencana letusan Gungung Galunggung. Contohnya, dusun
          Cicadas yang artinya terdapat “cadas” (batu) yang berasal dari lahar letusan Gunung Galunggung.
-        Terjadi permasalahan pada jalur transportasi, yaitu jalan yang mudah rusak karena dilalui oleh truk yang mengangkut pasir
          Galunggung.
-        Setelah Gunung Galunggung meletus, muncul tradisi balong yang di atasnya dibangun kandang ayam.
Tahun 1984     :
Banyak kemajuan yang terjadi di desa Tawangbanteng, seperti pembuatan jalan aspal,  pengolahan pasir Galunggung yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi masyarakat di desa Tawangbanteng, dan masuknya listrik ke desa Tawangbanteng.
Tahun 1990an :
-          Pemukiman mulai ada di desa Tawangbanteng.
-          Listrik masuk ke desa Tawangbanteng.
-          Rawan pencurian karena letah rumah warga saling berjauhan.
Tahun 2012     :
Demo tentang pengaspalan jalan.
Tahun 2013     :
Mulai dilakukan pembangunan sarana pasar (Pasar Sehat Tawangbanteng) dan perbaikan jalan kembali (hot mix).
Tahun 2014    :
Dibuka secara resmi Pasar Sehat Tawangbanteng oleh Bupati Tasikmalaya, Bapak Uu Ruzhanul Ulum.
Tahun 2015    :
Di buka pelebaran pasar tawangbanteng yang bertempatkan di kp.sindangsari.

RUKO KOSONG

HP 085 322 114 141

Rabu, 08 April 2015

PASMO

           PASMO (pasar moderen) adalah pelebaran atau perluasan pasar yang bertempat di jl.galunggung kp.sindangsari desa tawangbanten kec sukaratu kab.tasikmalaya.
          PASMO (pasar moderen)ini bertempatkan sangat strategis, dan di sisi lain tata letak bangunan yang memungkinkan para pembeli masuk ke dalam pasar.